Pict of ‘Halo’
Halo kalian..
selamat pagi, selamat siang, selamat malam, kapanpun kalian membaca tulisan
saya yang satu ini. (tulisan ini mengandung retorika di dalam nya)
Kali ini, saya
ingin membahas masalah yang menurut saya anggap menarik, ‘kerjasama ekonomi
internasional’. ‘Kerjasama ekonomi internasional’ sendiri adalah suatu
kerjasama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan
dua negara saja maupun lebih, didalam lingkup kehidupan bernegara.
Pada hakikatnya individu tak dapat bertahan tanpa bantuan
individu lainnya. Jadi, begitu pula dengan sebuah negara, mereka membutuhkan
bantuan negara lain juga untuk bertahan. Semakin dewasa ini, semua negara
saling bersaing satu sama lain, negara maju semakin maju, dan mungkin negara
yang tertinggal semakin tertinggal. Keberadaan organisasi internasional kali
ini sangat diperlukan untuk berkembangnya suatu negara, organisasi sebagai
media atau tempat bagi suatu negara untuk mengembangkan sayapnya. Organisasi-organisasi
tersebut bisa berupa organisasi kesehatan, organisasi badan hukum, organisasi
yang bergerak di bagian pendidikan, serta organisasi yang bergerak di bagian
perekonomian. Contoh contohnya adalah seperti ASEAN, WHO, PBB, dll.
Kerjasama, kerjasama itu sendiri berarti suatu usaha bersama
antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dan ekonomi itu
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara seseorang memenuhi
kebutuhan rumah tangganya atau menyejahterakan dirinya. Bisa disimpulkan bahwa
kerjasama ekonomi adalah bagaimana individu dengan individu lainnya saling
bekerja sama dalam membangun kesejahteraan mereka dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh mereka yang bersangkutan. Jadi, secara sederhana nya, bisa
dikatakan bahwa kerjasama ekonomi internasional itu adalah bagaimana suatu
negara bekerja sama dengan negara lainnya, untuk menciptakan suatu
kesejahteraan untuk rakyatnya, dengan suatu tujuan bersama, dan kesepakatan
yang telah dibuat untuk kepentingan bersama negara negara yang bersangkutan. Sama
saja dengan kerjasama ekonomi, namun pihak yang berkaitan adalah negara negara
yang berbeda, beda daerah, beda kepentingan dan tujuan, walapun pada akhirnya
akan disatukan ketika mereka mencapai kesepakatan.
Kalau dibayangkan, bagaimana sih kerjasama ekonomi yang ideal
itu? Kerjasama ekonomi internasional yang ideal menurut saya adalah, kerjasama
ekonomi yang keterlibatan antar negaranya nyata adanya, bahkan terlihat publik.
Orang orang jadi bisa menilai, menerka, dan melihat apa yang sebenarnya terjadi
pada ekonomi negara mereka. Juga masing masing negara yang bersangkutan saling
membantu negara yang memiliki satu tujuan dengan mereka. Serta yang terakhir
adalah mudahnya akses antar negara, dan saling percaya antar negara yang
berkepentingan, seperti tidak adanya spionase, penekanan dari negara lain, dan
tindakan yang dapat meruntuhkan rasa saling percaya, dan keutuhan hubungan,
serta keutuhan suatu negara.
Dewasa ini juga Indonesia sedang menghadapi era ‘perdagangan
bebas’. Apa sih ‘perdagangan bebas’ ini? Nah, ‘perdagangan bebas’ itu adalah
kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau
ekspor, perdagangan bebas ini dicontohkan oleh Area Ekonomi
Eropa/Uni Eropa. Kebayang dong, bagaimana sih ‘perdagangan bebas’ itu? Jadi,
Indonesia sudah memasuki era ini. Indonesia akan bebas dimasuki oleh luar
negeri, tentunya oleh negara negara yang menjalin kerjasama tersebut. Dan juga
Indonesia bebas memasuki wilayah negara negara yang telah menjalin kerjasama
juga. Adanya ‘perdagangan bebas’ ini menekan produsen yang usahanya masih kecil
supaya dapat bertahan, karena mudahnya barang impor masuk ke dalam negeri,
mereka harus berupaya dan mencari cara supaya produk mereka tak kalah saing
dengan barang yang masuk ke dalam negeri. Begitu pula dengan produksi yang
sudah besar, mereka ingin mengembangkan sayap mereka supaya usaha mereka yang
sudah besar akan semakin besar. Mudahnya ekspor impor dengan adanya ‘perdagangan
bebas’ ini mempengaruhi segala sektor. Dan tentunya sektor perekonomian.
Kalau strategi yang saya pikirkan sebagai produsen suatu
produk menghadapi era ‘perdagangan bebas’ ini adalah, tentunya, pertama saya
akan membuat planning terlebih dahulu. Saya akan menargetkan untuk menguasai
pasar dalam negeri terlebih dahulu, dengan begitu, kita pasti sudah memiliki
nama untuk maju ke dunia internasional jika sudah memulai lebih dahulu di negeri
sendiri. Dengan memulai seperti itu kita pasti akan mendapat support dari orang
orang yang sudah mengenal produk kita dan sudah mendapatkan sponsor dari
beberapa pihak. Dan setelah itu baru mulai ikut dalam arus ekonomi
internasional.
Dan yang terakhir, jikalau saja bisa menjalin hubungan
ekonomi dengan negara lain tentunya saya akan memilih untuk bekerja sama dengan
negara negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Teknologi mereka yang
maju tentunya akan membantu dalam perekonomian, bukan saja teknologi jadi nilai
jual. Tapi kecintaan, rasa nasionalisme, terhadap tanah air mereka yang kental
juga yang dapat di contoh dari mereka. Di negara China, mereka mempertahankan
budaya asli mereka, dan sebisa mungkin menekan kebudayaan asing supaya budaya
asli mereka tidak terganggu (atau itu yang setidaknya saya tahu). Teknologi dewasa
ini juga merupakan hal yang penting, negara negara maju kebanyakan adalah
negara industri, negara yang menggunakan mesin. Jadi, teknologi pun berperan
penting juga dalam membangun negara. Tentu jika kita dapat menjalin kerjasama
dengan mereka dan dapat mengembangkan teknologi kita, pasti nya akan
berpengaruh untuk Indonesia kedepannya.
<SEKIAN>
#TheNextIndonesianLeader
#InspiringAndInnovative
#EconomicWritingChallange
#71’18
Referensi
: -minischoolweb.blogspot.com
-image :
images.google.com
-wikipedia